Mobil masa depan Daihatsu |
Hmm…lama juga nih saya tidak melakukan aktivitas blogging,
kangen pastinya J
Untuk memompa semangat menulis kembali, kali ini saya akan
memposting cuap-cuap saya mengenai “Teknologi Hijau”. Namun sebelum membahas lebih
jauh perihal teknologi hijau
itu sendiri, terlebih dahulu saya kemukakan alasan saya membawa tema tersebut
dalam tulisan ini.
Pemanasan global atau istilah kerennya Global Warming (this is the reason)!!! Yap, isu tersebut telah lama
mendengung di telingan kita semua namun kenyataannya isu tersebut tak seperti
gosip-gosip para selebritis yang sering kali menguap begitu saja tertimpa gosip
baru. Global Warming selalu menjadi
topik yang kekinian dan tak lekang oleh waktu, setidaknya hingga hari ini.
Secara sederhana Global Warming dapat didefinisikan sebagai
suatu proses meningkatnya suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Meningkatnya
suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti naiknya
permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem (iklim
tidak stabil), serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan, suhu global
cenderung meningkat, gangguan ekologis hingga dampak sosial politik.
Penyebab utama fenomena ini sering kita sebut dengan "gas
rumah kaca" dan yang paling utama adalah karbon dioksida (CO2). Berbagai
macam gas diklasifikasikan sebagai gas rumah kaca atas kontribusi mereka
terhadap pemanasan global, tapi yang memiliki dampak terbesar adalah Karbon
dioksida (CO2). Emisi CO2 dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia
sehari-hari. CO2 dilepaskan ketika bahan bakar seperti minyak dan batubara
dibakar. Kita membakar bahan ini di dalam kehidupan kita sehari-hari-setiap
kali kita menggunakan elektronik atau mengendarai mobil.
Selanjutnya Protokol Kyoto adalah sebuah perjanjian yang diikuti
oleh banyak negara untuk mengurangi emisi dari enam gas rumah kaca termasuk CO2
untuk mencegah pemanasan global lebih lanjut. Komitmen dari Protokol Kyoto adalah
negara melakukan penandatangan untuk mengurangi emisi dari sejumlah gas-gas seperti
CO2, metana, N2O, HFC, PFC, dan SF6.
Namun meski telah ada Protokol Kyoto, toh tetap tak membuat emisi gas rumah kaca berkurang secara signifikan setidaknya hingga detik ini. Untuk Negara-negara berkembang emisi CO2 bahkan semakin meningkat. Bahkan negara kita tercinta ini, Indonesia termasuk dalam peringkat 10 besar negara penghasil emisi CO2 terbesar. Pantas saja ya di Indonesia makin hari makin panas saja L. Lalu apa pula makna hari bumi yang kita peringati setiap tanggal 22 April sebagai penghormatan terhadap lingkungan jika kenyataannya kita tak benar-benar ramah padanya.
Salah satu penyumbang emisi CO2 terbesar adalah kendaraan
bermotor. Nah, masalahnya adalah makin berjubelnya kendaraan bermotor dijalanan
dan volumenya selalu bertambah dari hari ke hari. Lha terus kita ga boleh pakai
kendaraan gitu untuk mendukung aktivitas
sehari-hari??? Ga gitu juga kali :D. Justru itulah yang menjadi PR kita bersama
dimana pembaharuan teknologi seharusnya berbanding lurus dengan kesadaran akan
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Seyogyanya kehadiran teknologi-teknologi
baru memang merpermudah pekerjaan juga dapat meningkatkan kualitas hidup
manusia, untuk itu kehadirannya tidak seharusnya menimbulkan masalah baru di
kemudian hari.
Kini setelah merasakan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh Global Warming meski belum terlalu
parah, manusia mulai menyadari pentingnya masa depan bumi. Berbagai perusahaan
terutama perusahaan otomotif berlomba-lomba menciptakan produk-produk unggulan
yang tentunya tidak hanya hebat secara teknologi namun juga ramah lingkungan yang
selanjutnya kita sebut dengan “Teknologi Hijau”. Salah satu perusahaan
otomotif yang selalu berusaha keras membuat inovasi canggih nan ramah
lingkungan adalah Daihatsu.
Perusahaan otomotif yang didirikan pada 1 Maret 1907 ini merupakan perusahaan mobil Jepang tertua, yang dikenal dengan produk mobil-mobilnya yang berukuran kecil/kompak. Sedangkan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Pada tahun 1976, PT Astra International ditunjuk menjadi agen tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia. PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen Corporation bersama-sama mendirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1983, pabrik mesin PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan. Pada tahun 1987, PT Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan pengimpor kendaraan Daihatsu menggantikan posisi PT Astra International. Kemudian pada tahun 1992, PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.
Dalam jajaran produknya, Daihatsu telah menelurkan berbagai
jenis produk dengan inovasi canggih nan handal pada eranya. Kini Daihatsu telah
berusia 106 tahun, usia yang uzur bagi seorang manusia namun tak berlaku bagi
Daihatsu. Di usia seabad lebih ini Daihatsu semakin muda. Tak berlebihan jika
Daihatsu memiliki slogan "Innovation for Tomorrow"
selain matang juga selalu kreatif dan inovatif menciptakan produk-produk
berkualitas tinggi yang tidak hanya membuat tebal kantong PT Astra Daihatsu
Motor selaku Agen Pemegang Merek Daihatsu dan produsen kendaraan merek Daihatsu
di Indonesia tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan masa depan bumi. Grup
Daihatsu terus membangun dirinya menjadi "merek global yang dicintai di seluruh dunia dan
"perusahaan yang memiliki
kepercayaan diri dan kebanggaan", melalui produksi mobil yang
inovatif dan terkemuka di setiap era. Demikian yang saya kutip dari website resmi
Daihatsu Indonesia.
Daihatsu juga peka terhadap situasi sekitar termasuk salah
satunya adalah terkait isu Global
Warming. Sebagai produsen mobil, Daihatsu tidak hanya berfokus pada
kecanggihan mesin untuk mobilnya, tetapi juga bagaimana agar produknya
dapat diterima pasar tentunya dengan harga terjangkau, irit bahan bakar dan
juga meminimalisir dampak negatif bagi bumi. Itulah mengapa saya ingin mengulas
tentang Daihatsu padahal begitu banyak merk mobil lainnya. Menurut saya Daihatsu is not just a brand but Daihatsu is
a sense of caring. Apa benar Daihatsu dapat dikatakan demikian. Mari kita
simak ulasan berikut ini!
Daihatsu Cared About
Social And Environmental
Loh apa hubungannya nih teknologi hijau Daihatsu dengan masyarakat dan
lingkungan? Eits, jangan lupa donk kalau Daihatsu menerapkan teknologi
yang akrab dengan lingkungan dan juga berguna bagi masyarakat. Ternyata
Daihatsu tidak hanya “menghijaukan” mesin mobilnya saja melainkan juga menghijaukan alam
sekitar. Tentunya kita tak lupa dengan pelajaran biologi di sekolah bahwa
tumbuhan selain membutuhkan sinar matahari juga mengkonsumsi CO2 dalam
fotosintetisnya. Nah, dengan banyaknya pohon yang tumbuh berarti emisi CO2 yang
terkandung dalam udara dapat berkurang dengan adanya proses fotosintesis
tumbuhan dan kondisi udara di lingkungan tersebut tentunya akan semakin segar dan
sehat dengan berlimpahnya oksigen.
Dalam program Hijau Bersama Daihatsu, Daihatsu turut serta
berperan dalam mengurangi dampak terhadap lingkungan dan berkontribusi
membangun bisnis yang berkelanjutan. Salah satu program hijau bersama Daihatsu
adalah menanam 1000 pohon produktif untuk menambah ruang hijau di salah satu
taman yang ada di Jakarta Timur beberapa waktu silam. Selain itu juga
mengadakan sebuah kegiatan bertajuk DAIHATSU BERHIAS (Bersih-Hijau-Asri-Sehat).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR Daihatsu. Yup, Daihatsu memang “hijau”,
sehijau teknologi
ciptaannya.
Sebagai informasi tambahan, selain penghijauan Daihatsu masih
memiliki banyak program CSR lainnya mulai dari kesehatan, pendidikan hingga
perekonomian sebagai bukti kepedulian Daihatsu terhadap lingkungan dan
masyarakat.
Daihatsu Cared About
Technology And The Future Of The Earth
Berbicara mengenai teknologi dan lingkungan maka yang terpikir
adalah menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan. Selain untuk mengurangi dampak pemanasan
global juga semakin menipisnya stok
migas yang terdapat di bumi. Lalu apa yang dimaksud kendaraan ramah
lingkungan? Menurut hemat saya kendaraan ramah lingkungan adalah kendaraan yang
memberi sedikit dampak terhadap lingkungan atau bahkan tanpa dampak sama sekali
mulai dari produksi hingga dikendarainya mobil tersebut.
Sebenarnya beberapa tahun
terakhir telah bermunculan produk-produk ramah lingkungan mulai dari mobil
hybrid hingga mobil
listrik. Kendaraan hibrida adalah salah satu jenis kendaraan ramah lingkungan
yang mengkonsumsi jauh lebih sedikit bensin daripada kendaraan konvensional
dari kelas yang sama. Namun hal ini tidak berarti bahwa mobil hibrida
lebih baik dari pada semua kendaraan bensin dalam efisiensi bahan bakar. Mobil
hybrid memiliki kelemahan diantaranya adalah
bahwa mereka masih cukup mahal karena produksi mobil
hibrida masih membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Tingginya biaya mobil
hibrida biasanya karena menggunakan material yang sangat langka dalam produksi
mereka (dysprosium misalnya digunakan untuk membuat motor
listrik canggih dan sistem baterai pada sistem propulsi hibrida, serta neodymium yang digunakan sebagai material penting pada
magnet motor listrik. Mobil
ini biasanya lebih berat dari pada mobil non-hibrida, sehingga handling-nya
tidak dalam kisaran yang sama seperti halnya pada mobil
konvensional sejenis. Fakta bahwa mobil hibrida biasanya lebih berat dari pada
non-hibrida adalah karena aki pada mobil hibrida sangat berat. Mahalnya biaya
servis jenis kendaraan ini juga menjadi kendala tersendiri. Sedangkan untuk mobil
listrik harganya juga sangat mahal karena komponen baterainya memang juga mahal.
Daihatsu sebagai spesialis produsen mobil compact, telah berkiprah selama 106 tahun
di dunia. Selama itu Daihatsu telah mengembangkan berbagai teknologi
untuk menghadirkan produk yang berkualitas, harga terjangkau dan ramah
lingkungan. Untuk mengembangkan teknologi masa depan. Daihatsu terkenal dengan mobil konsumsi BBM yang irit. Mobil-mobil
terbaru mereka terutama yang masuk kategori kei car (mobil
kecil) memiliki angka konsumsi BBM irit sebut saja Mira:eS, dan Move.
Sesuai dengan visi Daihatsu yaitu menjadi No. 1 di pasar mobil compact di
Indonesia dan sebagai basis produksi global utama untuk Grup Daihatsu yang sama
dengan standar kualitas pabrik Jepang. Juga misinya untuk memproduksi mobil compact bernilai
terbaik dan menyediakan layanan terkait yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan
ramah lingkungan serta mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada karyawan
untuk mencapai kinerja tingkat dunia. Daihatsu senantiasa melakukan inovasi
untuk menciptakan mobil compact dengan harga terjangkau yang
sesuai permintaan pasar, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
Lalu mengapa mobil compact?
1.
Compact Car is Eco-Friendly
atau merupakan korelasi antara mobil compact ramah lingkungan dan lingkungan.
Mobil compact
mendorong untuk sadar lingkungan karena hemat bahan bakar.
Mobil compact
kendatipun berbahan bakar bensin tetapi mereka memiliki body yang kecil
sehingga lebih hemat bahan bakar tidak seperti mobil hybrid dengan bodynya yang besar malah
membutuhkan banyak energi untuk mengendarainya sehingga berdampak pada efisiensi
bahan bakar.
Jadi bisa dikatakan bahawa mobil compact = rendah konsumsi bahan bakar = rendah emisi CO2, hal inilah yang terpenting
dan mengendarai mobil compact
adalah hal yang sangat ramah lingkungan yang dapat dilakukan.
2.
Mobil compact ramah lingkungan pada proses
produksi (menggunakan sumber daya alam dalam jumlah sedikit)
Kendaraan hibrida mengandung neodymium dan didymium, sedangkan
kaca yang menyerap sinar UV menggunakan cerium. Juga, semakin besar kendaraan,
semakin banyak sumber daya alam (logam mulia) dan energi yang diperlukan untuk
membuatnya. Sebaliknya, kendaraan yang compact
dan sederhana lebih sedikit memanfaatkan sumber daya alam sehingga mobil compact lebih
ramah lingkungan pada tahap produksi.
3. Mobil kompak yang
ramah lingkungan secara keseluruhan ( Analisis Siklus Hidup)
Analisis siklus hidup (life
cycle assessment / LCA) merupakan evaluasi dampak lingkungan di seluruh siklus hidup kendaraan mulai dari proses produksi hingga
dibuang/daur ulang. Sebagai contoh adalah penggunaan "eco-bag"
di supermarket, bukan kantong plastik. Eco-bag ramah lingkungan karena mereka
dapat didaur dan digunakan lagi. Pada
tahap produksi, eco-bag menghasilkan emisi CO2 lebih rendah dari kantong
plastik, yang dibuat dengan menggunakan minyak bumi. Eco-bag juga menghasilkan
lebih sedikit CO2 saat dibakar. Jadi secara keseluruhan eco-bag lebih ramah
lingkungan.
Prinsip yang sama dapat diterapkan pada mobil. Dari sudut pandang LCA, bahkan jika kendaraan
hibrida hemat bahan bakar, mungkin memiliki dampak lingkungan yang besar secara
keseluruhan jika banyak menggunakan sumber daya alam dan energi dalam
produksinya. Namun untuk mobil compact justru hemat bahan bakar, emisi
CO2 rendah, menggunakan lebih sedikit sumber daya alam ketika diproduksi, dan
hal itu menyebabkan lebih sedikit kerusakan lingkungan bila dibuang.
Daihatsu terus berinovasi dengan teknologi baru yang bertujuan untuk penghematan BBM
dan kelestarian lingkungan. Beberapa waktu lalu Grup
Astra telah memperkenalkan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost
Green Car (LCGC), Daihatsu Ayla di ajang Indonesia International Motor Show
(IIMS) 2012. Meski terbilang mobil murah karena akan dilepas dengan rentang
harga Rp70-100 juta, ternyata mobil yang didesain oleh Mark Yoshua Widjaja
itu disematkan fitur canggih Eco-Driving dan Multi Information Display (MID).
Dengan mengaktifkan teknologi Eco-Driving, pola pengendara akan lebih baik
untuk efisiensi bahan bakar. Sedangkan MID dapat memberikan informasi jarak
rata-rata dan juga dapat mengetahui seberapa efisien penggunaan BBM. Mobil
ini mengusung mesin 3 silinder 1.000 cc 1KR-DE yang mampu menghasilkan tenaga
hingga 65 Ps pada 6.000 rpm, dengan torsi maksimum 8,7 kgm pada 3.600 rpm.
Hebatnya lagi konsumsi BBM Ayla tembus 27,1 KM/Liter saat Eco-Callenge beberapa
waktu lalu. Meski regulasi LCGC belum jelas kapan rampungnya namun sudah
banyak konsumen yang indent mobil ini.
Daihatsu masih belum berhenti berinovasi,
bahkan kini Daihatsu telah menyiapkan teknologi canggih untuk masa depan. Terdapat
tiga tahap dalam teklonogi
hijau
Daihatsu ini.
Teknologi Eco-Idle Daihatsu |
Tahap pertama dalam teknologi Daihatsu
adalah teknologi “Eco-Idle”. Sistem
teknologi eco-idle ini mampu mengatur hidup dan mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar. Pada tahap ini dengan system i-EGR mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan meminimumkan keluaran gas CO2.
teknologi eco-idle ini mampu mengatur hidup dan mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar. Pada tahap ini dengan system i-EGR mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan meminimumkan keluaran gas CO2.
Selanjutnya adalah pengembangan teknologi pada tahap kedua dengan menggunakan mesin 2
silinder turbocharged. Pada tahap kedua ini mesin memiliki komponen yang
lebih sedikit, sehingga lebih ringan, dan menggunakan sumber daya alam yang
lebih sedikit. Dengan active ignition system dan berbagai
improvement lainnya, efisiensi penggunaan bahan bakar bisa mencapai 30%.
Daihatsu ingin menghadirkan kenyamanan dalam berkendara dan efisiensi bahan
bakar, meskipun dengan mesin cc rendah melalui sistem turbo yang ada pada tahap
ini.
Tahap terakhir adalah Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell
(PMfLFC). Pada tahap ini emisi gas buang CO2 nol, ini merupakan wujud kendaraan
yang ramah lingkungan. Bahan pembuatan kendaraan ini menggunakan sumber daya
alam yang lebih sedikit, tidak mengandung logam mulia, sehingga biaya yang
dikeluarkan lebih rendah. Tahap ini berfokus pada penggunaan bahan bakar cair
baru yaitu Hidrazin Hidrat. Zat ini memiliki kepadatan energi yang tinggi dan
tidak menghasilkan CO2. Zat ini adalah bahan bakar cair yang tepat untuk mobil ramah lingkungan generasi baru.
Semua tahapan tersebut merupakan wujud komitmen Daihatsu untuk
menghadirkan kendaraan yang compact,
ramah lingkungan dan dengan harga yang terjangkau. Dengan demikian lahirnya teknologi baru tak perlu mengorbankan masa depan
buana nan indah ini.
Daihatsu Cares Looks
And Style
Berbicara mengenai mesin mobil tak lengkap rasanya jika tak disertai dengan bahasan model bodynya. Merupakan suatu kebiasaan bagi setiap peminat kendaraan melihat dan memilah jenis kendaraan baik dari spesifikasinya maupun dari segi estetika bodynya. Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa kriteria mobil Daihatsu dapat mewakili keinginan para konsumen masa kini yaitu teknologi canggih, ramah lingkungan dan yang paling WOW adalah tidak hanya bodynya saja yang ringan tetapi harganya juga slim. Lalu bagaimana dengan pilihan model yang ditawarkan oleh Daihatsu? Foto-foto di bawah ini dapat menjawabnya!
Berbicara mengenai mesin mobil tak lengkap rasanya jika tak disertai dengan bahasan model bodynya. Merupakan suatu kebiasaan bagi setiap peminat kendaraan melihat dan memilah jenis kendaraan baik dari spesifikasinya maupun dari segi estetika bodynya. Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa kriteria mobil Daihatsu dapat mewakili keinginan para konsumen masa kini yaitu teknologi canggih, ramah lingkungan dan yang paling WOW adalah tidak hanya bodynya saja yang ringan tetapi harganya juga slim. Lalu bagaimana dengan pilihan model yang ditawarkan oleh Daihatsu? Foto-foto di bawah ini dapat menjawabnya!
Daihatsu Move |
Daihatsu Mira e:S |
Daihatsu Ayla |
Daihatsu DX |
Daihatsu DR |
Daihatsu memang tidak melulu memamerkan teknologi
canggihnya pada khayalak, dapat kita lihat mobil murah Daihatsu tidak terlihat
murahan melainkan terlihat mahal dan elegan tentunya. Sudah mobilnya
murah, keren eh ramah lingkungan pula. Potret di atas seakan menyiratkan pesan
bahwa menyelamatkan lingkungan pun bisa dilakukan dengan penuh gaya, setuju? Model-model
mobil
Daihatsu di masa mendatang pastinya lebih oke dan memukau donk J!
Conclusion
Sebuah mobil ramah lingkungan memerlukan mesin ramah
lingkungan. Masa depan bumi merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan mobil
termasuk Daihatsu. Untuk itu sudah sepatutnya produsen mobil
menciptakan teknologi
yang selain modern juga akrab terhadap alam raya ini. Sehingga produksi mobil
tidak hanya menebalkan kantong perusahaan saja melainkan turut serta menjaga
apa yang menjadi masa depan kita bersama yaitu bumi. Semoga kehadiran teknologi
hijau
Daihatsu yang melalui tiga tahap yaitu teknologi Eco-Idle, mesin 2 silinder
turbocharged dan Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell (PMfLFC) dapat
menjawab kebutuhan yang ada.
DAIHATSU
PERJUANGKAN MASA DEPAN BUMI DENGAN TEKNOLOGI HIJAU
Referensi :
info yg sangat bermanfaat gan:)
ReplyDeletekunjung balik ya gan ardirahman.blogdetik.com :D
thx blogwalkingnya, siap meluncur gan :)
Deleteajibb...... ajibb......
ReplyDeleteuntung kemaren ane membatalka diri ikut, he he saingannya keren begini ^_^
wkwkwk mentang2 temanya teknologi ijo warna fontya juga ikut berubah ha ha, sukses ya sist, udah ane like tuh di detikconnect
smoga bisa jadi juara,amin amin
terima kasih gan kunjungan, comment, jempol dan doanya. iya neh ga tau kenapa suka kasi warna font sesuai tema tulisan, hehe
DeleteKeren nih :) Saya dukung yang ini :)
ReplyDeleteterima kasih gan :)
Deletesalam blogger untukmu ya
keren gan pembahasannya...:)
ReplyDeletekunjung balik ya gan ardirahman.blogdetik.com
uda kunjungan balik gan :)
DeleteSelamat ya telah masuk ke tahap Polling. :D
ReplyDeleteAne udah Like Postingan blog punya agan :)
ditunggu like baliknya ya ;)
Langsung aja Klik : Teknologi Hijau, jadikan Bumi kembali Berkicau
Terima Kasih, Salam Kompetisi, dan Semoga Menang ^_^
Amien...
[Ayo Kita Dukung Teknologi Hijau Daihatsu demi Kehidupan yang lebih baik di Masa Depan]
:)
Deletehmmmmmm lumayan untuk ...
ReplyDeleteaartikel bagus, thanks
ReplyDeletesaya baru tahu teknologi Hijau