Culinary Tourism of Banda Aceh
Sebagai
pecinta kuliner khas Indonesia, saya mempunyai hobi unik yakni berburu makanan
khas dari berbagai daerah. Selain elok alamnya, bumi pertiwi ini sungguh luar
biasa ragam budayanya tak terkecuali
kuliner khas setiap daerahnya. Beda daerah, beda budaya maka berbeda juga
tradisi makan dan minumnya. Alasan tersebut membuat saya selalu ingin mencicipi
makanan khas tiap sudut nusantara ini. Kebiasaan makan yang
berbeda antara daerah satu dengan lainnya dapat dilihat dari jenis makanan, pengolahan, penyajian, rasa dan
aromanya, serta cara
menghidangkannya. Hal ini sama
seperti yang diutarakan oleh Kalangi (1985 dalam Wibowo 2009) sebagai berikut :
"Makanan adalah suatu konsep kebudayaan yang merupakan bahan yang telah diterima dan diolah secara budaya untuk dimakan sesudah melalui proses penyiapan dan penyuguhan yang juga secara budaya supaya dapat hidup dan berada dalam kondisi kesehatan yang baik".
Pada
jaman yang serba modern ini ternyata tak membuat popularitas makanan tradisonal
lenyap begitu saja. Justru setiap daerah berusaha keras memperkenalkan dan
memasarkan produk asli daerah mereka dengan memanfaatkan teknologi yang
tersedia. Pemasaran produk khas suatu daerah juga sering kali dibarengkan
dengan dengan promosi pariwisata daerah setempat. Wisatawan yang berkunjung ke
sebuah daerah tujuan wisata dapat menikmati berbagai jenis makanan dan minuman
dengan rasa dan aroma yang khas yang disediakan oleh tuan rumah. Bahkan kini
banyak digalakkan publisitas kuliner bertajuk wisata atau sering kali disebut
“wisata kuliner”. Melalui promosi wisata kuliner selain jenis pariwisata
lainnya, masyarakat lokal dapat menambah pendapatan, membangun tanggung jawab
moral untuk memelihara khazanah masakan khas daerah, sekaligus menciptakan
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Potensi Wisata Kuliner Banda Aceh
Pada
kesempatan kali ini saya ingin membahas makanan khas daerah Banda Aceh yang
merupakan bagian kawasan paling barat Republik Indonesia. Kota Banda Aceh adalah
salah satu kota sekaligus ibu kota provinsi Aceh, Indonesia.
Sebagai pusat pemerintahan, Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi,
politik, sosial dan budaya. Banda Aceh sebagai bekas ibukota kerajaan
Islam terbesar di Nusantara memiliki banyak objek mulai dari wisata
sejarah, wisata religi, wisata heritage, wisata bahari, wisata tsunami hingga
wisata kuliner. Berikut
saya sertakan peta pariwisata untuk memudahkan bagi wisatawan yang ingin
mengunjungi kota Banda Aceh.
Peta Wisata Banda Aceh |
Kota Banda Aceh memiliki beraneka ragam jenis masakan yang unik
dan menarik untuk dicoba, terutama masakan Aceh. Menurut salah satu
sumber, masakan Aceh merupakan perpaduan berbagai macam kebudayaan seperti
Arab, India, Siam, Spanyol hingga Belanda. Masakan Aceh cenderung menggunakan
banyak bumbu dan rempah. Aceh memiliki berbagai jenis masakan
tradisional dengan resep masakan berasal dari warisan nenek moyang “indatu”. Cita
rasa panganan khas Aceh untuk bumbu masakan didominasi oleh rasa pedas, asam
dan asin. Sedangkan untuk panganan kue tradisional didominasi oleh rasa manis. Dengan banyaknya ragam
kuliner khas yang dimiliki, Banda Aceh merupakan surga bagi para pelancong yang
ingin memuaskan hasrat berwisata kuliner. Nah di bawah ini disebutkan ragam
kuliner khas Aceh yang dapat anda nikmati ketika berwisata kuliner ke Banda
Aceh dan sekitarnya.
Ragam Masakan Khas di Banda Aceh
Sie reuboh
Sie
Reuboh adalah daging rebus yang dibumbui bawang merah, bawang putih,cabe
rawit, cabe merah dan merica. Semua bumbu ini dihaluskan lalu
dimasukkan kedalam rebusan daging. Sembari daging direbus dilakukan penambahan
bahan lain yaitu cuka kedalam masakan, pemberian cuka ini dilakukan secara
bertahap sambil masakan diaduk-aduk perlahan sehingga semua bumbu meresap
kedalam daging. Bahan utama masakan ini biasanya menggunakan daging kambing/sapi/kerbau.
Santapan yang satu ini lebih mantap disajikan selagi hangat.
Sie Teulheu
Sie
Teulheu merupakan hidangan khusus yang terbuat dari daging sapi cincang dan
dimasak dalam panci tradisional yang terbuat dari tanah liat (kuali dalam bahasa
jawa). Sie Teulheu terbuat dari campuran berbagai bumbu masak tertentu seperti
kelapa gongseng, bawang merah, bawang putih, jahe, dll, sehingga membuat
makanan tersebut menjadi sangat istimewa bagi pecinta makanan pedas.
Sie Asam Keueng
Asam
Keueung merupakan salah satu masakan khas Aceh dengan sensasi rasa asam dan
pedas. Menurut salah satu sumber masakan ini hanya terdapat di Aceh dan setiap
daerah memiliki bumbu Asam Keueng khas tersendiri serta penyajiannyapun juga
berbeda. Aceh Besar merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya mempunyai
makanan yang bersumber dari ikan laut. Ikan-ikan yang diperoleh tersebut ketika
dipilah akan menjadi Asam Keueng yang rasanya akan sangat berbeda antara daerah
satu dengan lainnya.
Engkot asam keueng
Menu
khas Aceh yang satu ini bisa juga disebut sayur asam pedas. Bahan dasar masakan
ini adalah ikan tongkol yang ditambah bumbu seperti air jeruk nipis, kunyit,
asam sunti, cabai, bawang putih, merica dan garam. Meski cara memasak menu ini
cukup mudah namun tetap perlu memperhatikan kombinasi bumbu dan cara memasaknya
karena dapat mempengaruhi cita rasa masakan.
Kari Kameng
Kari
kameng adalah menu masakan khas Aceh berbahan dasar daging kambing atau bisa
disebut juga kari kambing dalam bahasa Indonesia. kari kameng diolah sedemikian
rupa dengan menggunakan rempah dan resep khas Aceh sehingga menghasilkan gulai
kambing yang berbeda dengan menu sejenis di tempat lain.
Ayam Tangkap
Ayam
tangkap atau ayam tsunami adalah masakan khas Aceh yang terbuat
dari ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas. Pengolahan
ayam ini tidaklah sulit yaitu hanya dengan menggoreng setelah sebelumnya sudah
terlebih dahulu dibumbui dengan bawang putih, lada, kemiri, garam,
dan jahe. Pemasakan berselang antara sekitar 5–10 menit dan pada saat yang
bersamaan, dimasukkan pula beberapa genggam daun kari/pandan/salam koja sehingga
rasa rempah dedaunan turut meresap ke dalam daging ayam. Dedaunan itu pula yang
kemudian menutupi sajian ayam tangkap pada setangkup piring. Dedaunan ini
selain sebagai daya tarik hidangan, sekaligus bisa dijadikan sebagai lalapan
kering pelengkap potongan ayam. Jika masih dalam keadaan hangat, dedaunan ini
bercita rasa kering layaknya kerupuk.
Engkot paya
Masakan
khas Aceh ini sedang menjadi trending topic perburuan kuliner para wisatawan.
Bahan utama menu ini adalah ikan payau yang biasa hidup di sungai atau
rawa-rawa air tawar. Jenis yang banyak digunakan adalah ikan gabus atau eungkot
bache dalam bahasa Aceh, ikan lele atau seungkoe, sepat serta kruep. Menu ini
diramu dengan resep asli turunan indatu dan untuk menambah cita rasa gule
eungkot paya, sering pula ditambahkan rebung kala, jantung pisang, atau pisang
kepok. Cita rasa eungkot paya olahan khas Aceh berasal dari ketumbar sangrai
dan kelapa sangrai yang telah ditumbuk halus. Ciri khas lainnya adalah tidak
menggunakan santan untuk kuahnya. Didominasi oleh rasa asam layaknya Tom Yam,
tapi bersantan rempah layaknya masakan India.
Keumamah
Keumamah
atau eungkot kayee atau ikan kayu atau katshiobushi merupakan makanan
tradisional Aceh yang terbuat dari ikan tuna yang telah direbus, kemudian
dikeringkan dan diiris-iris kecil. Biasa dimasak dengan menggunakan santan kelapa,
kentang, cabai hijau dan rempah lainnya. Ikan kayu ini tahan lama untuk dibawa
perjalanan jauh, sehingga dapat dijadikan bekal dalam perjalanan atau dijadikan
buah tangan. Menurut sejarah, selama perang Aceh melawan Belanda di hutan,
jenis makanan ini sangat terkenal karena sangat mudah dibawa dan dimasak.
Gule Pliek ‘U
Dendeng Aceh
Dendeng
Aceh merupakan jenis makanan yang
terbuat dari daging sapi dan daging rusa. Proses pembuatannya, daging segar
diiris tipis dan kemudian dikeringkan. Saat proses pengeringan, daging dicampur
dengan olahan rempah-rempah dan bumbu tradisional lainnya. Dendeng Aceh
memiliku varian rasa, manis, asin dan rasa kari. Cocok untuk disajikan sebagai
menu makan dengan digoreng dan disambal lado atau dimasak sesuai selera lainnya.
Dendeng diolah tanpa pengawet dan dapat bertahan selama tiga bulan. Konon
dendeng sapi telah lama menjadi resep nenek moyang. Masa kerajaan dulu, para
pelaut Aceh membawanya untuk lauk selama berlayar.
Dendeng Ikan
Dendeng
Ikan khas Aceh ini terbuat dari ikan pilihan, diracik dengan bumbu-bumbu khas
aceh menjadikan dendeng ikan ini sangat gurih dan nikmat. Sangat cocok menemani
santapan masakan keluarga Anda sehari-hari karena kandungan gizinya yang sangat
baik.
Mie Aceh
Mie
Aceh adalah mie pedas khas Aceh yang terbuat dari mie kuning tebal dengan
irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan
cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia yang
terdiri dari Mie Rebus, Mie Goreng dan Mie Goreng Basah diberi campuran sayuran
dan berbagai bahan rempahan lainnya, seperti bawang putih, bawang, cabai merah,
dll. Untuk menambah kenikmatan, Mie Aceh juga dapat dicampur dengan kepiting,
udang, telur, cumi-cumi dan daging sapi sesuai selera konsumen. Biasanya
ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan
bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.
Sie Masak Puteh
Masakan
yang disebut sie masak puteh ini memiliki warna putih dan rasanya juga berbeda
dengan gulai lainnya. Bila kuah khas Aceh lain lebih didominasi rasa asam dan
pedas, masakan sie masak puteh ini berasa gurih. Sebagian orang menyebut gulai
yang mirip opor ini dengan sebutan gulee puteh atau kari putih. Bahkan, ada
juga yang menyebutnya gulee korma atau gulai masak kurma tidak memakai kurma
sebagai bahan maupun bumbu. Masakan ini bisa dipadu dengan bahan baku daging
sapi, ayam, bebek, dan juga ikan. Aroma
yang sangat menonjol pada masakan ini dikontribusikan oleh oen temurui atau
salam koja. Sebenarnya, rempah-rempah yang digunakan pada gulee sie masak puteh
ini sama dengan makanan khas Aceh lain. Bedanya, khusus gulee sie masak puteh,
menghindari cabai dan merica. Untuk menonjolkan kegurihannya, sie masak puteh
ditambah kemiri.
Sambai Asam Udeueng
Sambai
asam udeueng atau sambal asam udang populer juga dengan sebutan sambal ganja.
Bukan karena mengandung ganja melainkan karena sambal ini membuat ketagihan
orang yang menyantapnya. sambai asam udeueng ini terbuat dari udang rebus yang
dirajang kecil atau ebi yang dimasukan ke dalam bumbu yang telah dikombinasikan
dengan bumbu dapur, belimbing wuluh, serta daun jeruk. Pencampuran dengan bumbu
ini menghasilkan cita rasa pedas, gurih, dan sedikit asam. Selain sambal asam
udeung biasa, sambal ini juga bisa digoreng lagi dengan mengganti belimbing
wuluh dengan asam sunti terlebih dulu. Bahan-bahan lain yang digunakan yakni
cabe merah, bawang merah, garam secukupnya, dan minyak goreng secukupnya.
Beulacan
Beulacan
terbuat dari parutan kelapa yang diberi bumbu kemudian dibungkus dengan daun
pisang muda dan dibakar hingga matang. Parutan kelapa dibumbui dengan bawang
merah, serai, temurui, bawang putih, jintan, ketumbar, cabai, kunyit, belimbing
sayur, garam, daun jeruk dan dicampur minyak goreng dan ikan asin/teri. Semua
bahan tadi dimasak sampai agak kering lalu bungkus dengan daun pisang muda
kemudian dipanggang.
Bu Briani
Bu
Briani adalah nasi yang dikukus dengan berbagai macam bumbu dan rempah.
Walaupun sudah komplit dengan daging dan bumbu lainnya, Biasanya Nasi Briani
dilengkapi dengan Acar, Dalcan, dan Kerupuk Meuling (Kerupuk Melinjo).
Bubur Kanji Rumbi
Kanji
Rumbi adalah sejenis bubur bercitarasa unik khas Aceh
sekilas mirip dengan bubur ayam Jakarta. Kanji Rumbi terbuat dari beras pulen
yang ditumbuk kasar, kemudian direbus dan dicampur dengan bumbu seperti
ketumbar, lada, bawang merah, jahe, biji pala dan adas manis. Biasanya
disajikan dengan ayam dan udang, bila suka ada juga yang disajikan dengan telur
setengah matang di atasnya. Selain itu bubur ini juga dapat ditambahkan
sayur-sayuran berupa wortel dan kentang yang dipotong dadu dan dimasak bersama
rebusan beras ketika memasaknya. Bubur ini mudah ditemui terutama pada saat
bulan puasa bahkan ada yang menyediakan gratis untuk berbuka puasa.
Tumeh Tirom
Salah
satu masakan favorit masyarakat Aceh adalah tumeh tirom atau tumis tiram dalam
bahasa Indonesia. Dilihat dari namanya dapat diketahui bahan utama masakan ini
adalah tiram. Tidak seperti masakan Aceh lainnya yang kaya akan rempah, masakan
ini justru menggunakan sedikit bumbu agar citarasa asli tiram tetap terjaga.
Adapun bahan tambahan lainnya yaitu kentang, cabe hijau dan sedikit Asam sunti.
Bu Guri
Bu
guri adalah masakan semacam nasi uduk yang diolah dengan santan dan beragam
rempah-rempah. Kombinasi kapulaga putih, bunga lawang, cengkeh, kayu manis dan
daun pandan yang berpadu dengan bau khas beras membuat nasi ini begitu aromatik.
Biasanya bu guri dihidangkan beserta dengan pelengkapnya yaitu kentang goreng,
sayur pelengkap (dimasak tumis dan ragamnya bergantung pada sayuran yang musim
saat itu), kerupuk, sambal merah, dan bawang merah goreng.
Peleumak Udeueng
Peleumak
Udeueng adalah masakan khas tanah rencong yang berbahan dasar udang. Udang dimasak
layaknya gulai yaitu dengan pemberian santan sebagai bahan utama kuah. Masakan
ini diracik dengan bumbu khas Aceh yang salah satunya adalah asam sunti.
Mie Caluk
Selain
mie Aceh, terdapat makanan lainnya berbahan dasar mie yang menjadi makanan Khas
Aceh yaitu Mie Caluk. Mie Caluk ini sangat berbeda dengan Mie Aceh karena
penyajiannya menggunakan saus atau bumbu kacang. Namun makanan ini tetap
menggunakan ciri khas masakan Aceh lainnya yaitu penggunaan rempah-rempah
sebagai bumbunya yang menjadikan masakan ini selain mantap rasanya juga sangat
khas aromanya.
Ragam Minuman Khas di Banda
Aceh
Kopi Aceh
Kopi
Aceh memang telah menjadi andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan
mutu. Pasalnya sekitar 40 persen biji kopi Arabica tingkat premium dari total
panen kopi di Indonesia merupakan hasil produksi dari daerah Aceh. Ada tiga
jenis kopi yang terkenal di Banda Aceh yaitu Kopi Gayo, Kopi Solong dan
Ulee Kareng. Wisatawan dapat dengan mudah menemukan warung kopi di antero Banda
Aceh mengingat kopi merupakan bagian hidup masyarakat Banda Aceh. Jika ingin
menjadikan kopi Aceh sebagai buah tangan para wisatawan dapat membeli bubuk
kopi kemasan.
Merupakan
sejenis minuman racikan kopi dan susu atau bisa disebut kopi susu. Namun
komposisinya 3 banding 1 antara kopi dan susu dan disaring secara tradisional
bukan menggunakan mesin kopi. Sejarah penamaan kopi Sanger ini bermula dari
keinginan sejumlah mahasiswa yang ingin menkmati minuman bercita rasa tinggi
namun berkantong tipis pada era 1990-an. Nah, mereka berkompromi dengan pemilik
warung kopi dan memohon sama-sama ngerti bahwa mahasiswa tidak memiliki cukup
uang namun tetap ingin menikmati kopi dicampur susu. Kalimat “SAma-sama NGERti”
kemudian disingkat menjadi “SANGER” dan akhirnya dijadikan istilah oleh para
mahasiswa yang ngopi di warung kopi Jasa Ayah, Solong Ulee Kareng, untuk
dapat menikmati segelas kopi susu. Kopi jenis ini disebut juga sebagai kopi
tarik karena air kopi dari saringan ditarik tinggi oleh barista saring dan menghasilkan
cita rasa khas.
Warung yang paling terkenal dalam menyajikan jenis
minuman ini adalah warung solong di kawasan Ulee Kareng dan Chek Yuke di
kawasan Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Namun hampir di setiap ruas jalan
di Banda Aceh pasti akan banyak kita temui warung-warung kopi sehingga
memudahkan pencarian minuman ini.
Ie
Boh Timon merupakan minuman dari parutan buah mentimun yang dicampur dengan
air, gula pasir/sirup dan es batu. Boleh juga ditambahkan perasan jeruk nipis.
Ie Boh Timon ini berfungsi untuk menetralkan masakan Aceh seperti Gule
Kambing yang dapat menimbulkan penyakit darah tinggi atau disajikan saat
berbuka puasa maupun saat terik merupakan pilihan yang sangat pas.
Ragam Jajanan Khas di Banda
Aceh
Timphan adalah
panganan khas Aceh berbahan dasar tepung, pisang, dan santan.
Pisang yang dipakai adalah pisang wak. Semua bahan ini kemudian diaduk-aduk
sampai kenyal. Kemudian dibuat memanjang dan di dalamnya diisi
dengan srikaya atau kelapa parut yang dicampur dengan gula.
Selanjutnya adonan dibungkus dengan daun pisang dan dikukus selama lebih kurang
1 jam.
Bhoi
Kue
Bhoi merupakan kue khas Aceh yang terbuat dari tepung beras, namun sekarang
telah dimodifikasi dengan menggunakan tepung gandum/terigu. Kue bhoi dicetak
dengan berbagai bentuk seperti ikan, bunga, topi dan lainnya. Kue ini biasa
digunakan sebagai hantaran dari pihak perempuan pada acara perkawinan adat
Aceh. Namun sekarang kue ini juga menjadi salah satu oleh-oleh khas Aceh.
Bada Retek
Bada
retek adalah kue tradisional khas Aceh yang bahan utamanya terbuat dari tepung
beras dan kacang hijau. Namun ada beberapa daerah bahan utamanya berbeda yaitu menggunakan
tepung terigu dan kelapa. Kue ini biasanya disajikan untuk menemani secangkir
kopi Aceh atau teh. Bada retek juga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh dari
Aceh.
Kekarah
Kue kekarah merupakan kue tradisional dengan
tampilan sangat unik berbentuk seperti jalinan benang yang disusun sedemikian
rupa dibentuk menyerupai sarang burung. Karena bentuk inilah kue tradisional
ini ada yang menyebutnya sebagai kue sarang burung. Bahan kue kekarah ini juga
terbuat dari tepung beras. Adonan kue dibentuk dengan cetakan khusus yang
kemudian digoreng.
Halua Meusekat
Kudapan ini merupakan makanan khas Aceh yang dibuat dari tepung
terigu dan campuran buah nanas, banyak yang menyebutnya dodol nanas khas Aceh.
Paduan komposisi unik ini menghasilkan cita rasa yang khas yaitu manis dan
asam. Cara pembuatannya mirip dodol, hanya saja, proses pembuatan meuseukat
membutuhkan waktu lama dan ketelatenan. Dulunya kudapan ini hanya ada pada
acara-acara tertentu seperti acara perkawinan di rumah mempelai pria atau
wanita. Penyuguhan penganan ini untuk memuliakan tamu baru yang akan menjadi
anggota keluarga dari pihak linto dan dara baroe. Selain itu, juga sebagai
hantaran pengantin atau disajikan pada momen hari raya Islam. Namun saat ini
para wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh dapat menemui panganan ini di
pusat oleh-oleh khas Aceh.
Kerupuk Meuling
Kerupuk meuling merupakan jenis
makanan atau camilan yang terbuat dari melinjo yang tumbuh di daerah Aceh dan
daerah yang terkenal sebagai penghasil emping melinjo adalah Pidie Jaya.
Makanan ringan ini diproses secara tradisional agar cita rasanya tidak berubah.
Selain sebagai camilan emping melinjo juga disertakan dalam penyajian mie Aceh,
nasi goreng, nasi lemak dll.
Manisan Pala
Manisan pala merupakan salah satu jenis makanan ringan yang tergolong
dalam kelompok manisan buah-buahan. Manisan buah pala ini termasuk industri
rumah tangga yang banyak dijumpai di Kabupaten Aceh Selatan. Selain diolah
menjadi manisan dan sirup, pala dapat dibuat juga menjadi minyak pala yang
berkhasiat untuk mengobati luka. Saat ini juga telah dikembangkan kue dan
kembang gula berbahan dasar pala.
Pisang Sale Aceh
Sale
pisang adalah makanan hasil olahan dari buah pisang yang disisir
tipis kemudian dijemur untuk mengurangi kadar air buah pisang sehingga pisang
sale lebih tahan lama. Pisang sale khas Aceh banyak ditemukan dikawasan Aceh
Timur yang merupakan sentra pisang sale untuk daerah Aceh. Pisang sale merupakan
makanan ringan masyarakat Aceh sejak zaman indatu dulu, yang sudah menjadi buah
tangan dari Aceh. Pisang sale bisa langsung dimakan atau digoreng dengan tepung
terlebih dahulu.
Kembang Loyang Aceh
Kembang
loyang ini terbuat dari tepung roti yang di campur dengan gula dan telur
serta pati santan. Adonan ini diaduk hingga rata lalu cetakan kembang loyang
dicelupkan ke dalam adonan kemudian digoreng ke dalam penggorengan. Kue ini
sering kita jumpai disaat ada acara hajatan, tidak ketinggalan juga
dipelosok-pelosok desa di Aceh kue sangat setia untuk menemani pada hari-hari
besar agama, seperti waktu lebaran, serta cocok dinikmati pada waktu-waktu
santai bersama keluarga. Kue ini mirip dengan kue matahari di pulau Jawa atau
kembang goyang di adat Madura.
Lepat
Makanan ini di buat dari tepung ketan yang diisi dengan gula merah dan di bungkus dengan menggunakan daun pisang. Pada bagian tengahnya di beri kelapa parut yang telah di gongseng dengan gula yang di namakan inti (serundeng dalam bahasa Jawa) lalu di kukus hingga matang. Lepat khusus di sajikan pada hari-hari tertentu pada masyarakat Gayo terutama menjelang puasa (megang) dan lebaran, makanan ini tahan lama jika di asapi dapat bertahan sampai 2 minggu.
Makanan ini di buat dari tepung ketan yang diisi dengan gula merah dan di bungkus dengan menggunakan daun pisang. Pada bagian tengahnya di beri kelapa parut yang telah di gongseng dengan gula yang di namakan inti (serundeng dalam bahasa Jawa) lalu di kukus hingga matang. Lepat khusus di sajikan pada hari-hari tertentu pada masyarakat Gayo terutama menjelang puasa (megang) dan lebaran, makanan ini tahan lama jika di asapi dapat bertahan sampai 2 minggu.
Rujak Aceh Samalanga
Rujak Samalanga ini disebut juga sebagai rujak Aceh.
Samalanga sendiri merupakan salah satu kecataman yang terdapat di kabupaten
Bireuen. Keunikan rujak Aceh terletak pada cita rasanya yang asam, manis dan
pedas. Buah yang digunakan mirip dengan rujak pada umumnya seperti buah mangga,
pepaya, kedondong, bengkuang, jambu air,
nanas, dan timun. Hanya saja bumbu yang digunakan memiliki ciri khas tersendiri
karena menggunakan rumbia (salak Aceh). Biasanya pembuatan rujak ini juga
memakai cobek yang sangat besar hingga dapat menampung 50 porsi rujak.
Boh rom-rom
Boh rom-rom
Boh rom-rom atau kue boh duek beudeh ini
terbuat dari tepung ketan yang dibalut dengan parutan kelapa. Campurkan tepung
ketan, garam dan air panas. Aduk hingga rata. Tuang air dingin, aduk hingga
adonan kalis. Ambil satu sendok teh adonan isi dengan bahan isian yakni gula
jawa. Bulatkan dan panaskan air bersama daun pandan hingga mendidih. Masukkan
adonan, angkat, gulingkan diatas kelapa parut lalu sajikan. Di Jawa kue ini
disebut klepon yang sentranya terpusat di Pasuruan bagian Barat.
Adee
Adee
adalah sejenis kue berbahan dari adonan tepung, telur dan santan kelapa. Dulunya
kue ini disajikan untuk acara keagamaan, pesta perkawinan, kenduri ritual adat
dan bingkisan untuk kunjungan silaturahmi dengan sesama anggota keluarga dan
kerabat di kalangan masyarakat Aceh, khususnya Hari Besar Islam (Hari Raya). Kini
Adee dapat dijumpai dan dinikmati dimana saja di Banda Aceh dengan aroma dan
rasa yang unik atau di tempat asalnya di Pidie Jaya sambil melihat langsung
proses pembuatan Aceh secara tradisional.
Kue Seupet
Kue
Seupet merupakan salah satu kue khas Aceh berbahan dasar tepung terigu, gula,
garam dan santan. Seupet banyak disuguhkan di acara-acara tertentu seperti hari
Lebaran, kenduri atau pun sebagai cemilan di hari biasa. Rasanya manis, gurih
dan renyah. Kue ini biasa disajikan untuk dengan teh atau bisa juga dicelupkan
ke dalam es krim.
Pusat Kuliner Banda Aceh
Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi menjadikannya sebagai
pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Sebagai kawasan
budaya, Banda Aceh menyajikan berbagai atraksi wisata dan salah satunya adalah
wisata kuliner khas Aceh. Banda
Aceh memiliki banyak lokasi wisata kuliner yang dapat dikunjungi oleh wisatawan
domestik maupun mancanegara. Mulai dari toko oleh-oleh khas Aceh hingga
warung-warung kopi Aceh dapat dengan mudah ditemui di kota ini. Lokasi wisata
kuliner dapat dikunjungi baik siang maupun malam hari.
Rex Peunayong Sumber : http://adf.ly/lLQDM |
Khusus untuk malam hari telah tersedia sebuah
lokasi wisata kuliner Aceh yang diberi nama “Rex Peunayong”. Di Rex Peunayong,
para wisatawan dapat menikmati suasana Banda Aceh ketika malam hari sekaligus
memanjakan lidah dengan berbagai kuliner khas Aceh di tempat ini. Rex Peunayong
merupakan kawasan terbuka yang lokasinya sangat strategis dan dekat dengan
pusat pertokoan juga penginapan. Hal ini tentu menguntungkan wisatawan luar
daerah yang ingin berwisata dan menginap di Banda Aceh. Berbagai olahan khas
Aceh mulai dari mie Aceh hingga kopi Aceh dapat ditemui di tempat ini. Semoga
ke depannya pemerintah setempat menciptakan pusat wisata kuliner seperti Rex
Peunayong di sudut Banda Aceh lainnya.
Berikut ini terdapat data beberapa pengusaha
oleh-oleh khas Aceh yang berada di Banda Aceh. Bagi wisatawan yang ingin
menyaksikan secara langsung produksi sekaligus berbelanja oleh-oleh khas Aceh
mungkin dapat mengunjungi salah satu tempat di bawah ini.
Penutup
Berdasarkan
uraian di atas dapat dilihat betapa melimpahnya ragam kuliner khas Aceh yang
dapat ditemui ketika berwisata kuliner di Banda Aceh. Makanan unik serta
berciri khas seperti Mie Aceh, kue Bhoi, Kekarah, Bada Retek dan lainnya tentu
harus terus dilestarikan, dikembangkan dan sebarluaskan informasinya agar
khayalak mengenal aneka panganan khas bumi rencong. Menggalakkan promosi
pariwisata seperti yang dilakukan pemerintah Banda Aceh ini merupakan salah
satu bentuk kepedulian terhadap budaya daerah juga bangsa. Akan tetapi produk kuliner
khas daerah perlu disediakan dengan mengutamakan pelayanan menarik, unik,
alami, higienis dan cepat, sehingga akan menambah kesan positif dan menarik
minat wisatawan untuk datang.
Saya
pribadi sangat menjunjung tinggi budaya setiap daerah yang ada di bumi pertiwi
ini. Beberapa jenis kuliner khas Aceh di atas ada yang sudah saya rasakan
seperti boh rom-rom, kembang Loyang dan seupit namun banyak juga yang belum
pernah bergerilya di lidah saya. Kuliner khas Aceh ini sesuai dengan selera saya yaitu
pedas asin untuk makanan dan manis untuk jajanan. Semoga suatu saat nanti saya
dapat berkunjung ke Banda Aceh dan merasakan ragam kuliner khas Aceh langsung
dari tangan aslinya. Bissmillah! Semoga tulisan ini turut membantu
memperkenalkan budaya dan wisata Banda Aceh terutama kuliner khasnya. Amin.
Berkunjung
ke Banda Aceh tentu belum lengkap jika belum menyantap lezatnya kuliner khas bumi serambi mekah ini. Monggo visit to Banda Aceh dan buktikan
kebenaran tulisan saya di atas hehehe….yuk, pajo mangat di kuta Banda Aceh (maaf kalo salah, masih belajar) ^-^
Referensi :
Acehtourismagency.blogspot.com.
Fokusaceh.blogspot.com
Disbudpar.acehprov.go.id
Wikipedia.co.id
Wibowo, AB. 2009. Makanan
Khas Aceh. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Aceh.
Referensi gambar : berbagai sumber
Aku sering ke medan tapi belum pernah ke Aceh yg konon eksotis ya kulinernya
ReplyDeleteberarti harus mampir ke Banda Aceh tuh mak biar ga penasaran hehe
DeleteNambah pengetahuan tentang kuliner nusantara...
ReplyDeleteiya mak, nusantara memang kaya ragam budaya n kulinernya, salah satunya kuliner Banda Aceh yang sy bagikan ke khalayak ini :)
Deleteinformatif banget.. souvenir dr sana jg keren2. Tas jg bagus lumayan murah dan awet.
ReplyDeletemakasi mbak yu, enak yow mas anton sering jalan2 n bawa oleh-oleh hehe
DeleteBissmillah, semoga juga bs berkunjung ke Banda Aceh secepatnya. Amin
lapar-lapar-laparrrrrrrrrrrrrr...............pengen icip-icip :)
ReplyDeletemonggo-monggo....monggo cap cus... cheer
DeleteSukses ngontesnya... ^^ btw aku cm pernah nyoba mie aceh aja..hahaha enak pedes2 gt....dendeng aceh kayaknya enaaakkkk...
ReplyDeletebaca postingan ini jadi lapar --"
makasi mak...kalo aku baru nyobain boh rom-rom, kembang loyang n seupit...pengen nyoba yang lain juga tp langssung di Banda Aceh hehe
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteWow, tulisan ini sukses bikin saya kangen pulkam. Kangen menikmati kulinernya yang menggugah selera dan hm....
ReplyDeletePengen sie reboh ih! :)
Sukses yaaaa, artikelnya lengkap banget!
makasi mak, ntar kl pulkam jgn lp oleh2nya ya mak hahhaha
Deletesaya jg pengen segera berkunjung k Banda Aceh...
Hm... jadi pengen makan ungkot paya jugaaaaa. :)
ReplyDeletekalo saya pengen nyicip semuanya mak (serakah), semoga lekas keturutan hehe
Deletewuaaaahhhhh kapan yaaaa aku nyampe Aceh... pengen, bikin ngiler aja yaaa...
ReplyDeleteya semoga sama2 segera smp sono ya biar bs muasin lidah n perut hohoho
DeleteMakanannya enak2 nih. Aku baru sempat menikmati Mie Aceh, enggak di Aceh lho ya tapinya, pernah ada yg jualan di Semarang sini. Tapi sekarang sudah tutup ;-( padahal enak banget lho rasanya, paduan rempah2 dan pedesnya itu beda banget dengan mie pada umumnya.
ReplyDeleteTulisannya komplit banget, semoga sukses ngontesnya yaaa :)
iya mak masakan Aceh emg kaya rempah ya menurut asal-usulnya sih memang dari dari india dan sekitarnya yg mana ciri khas masakan mereka juga rempah yg banyak...
ReplyDeletemakasi bnyk mak dah mampir...
Belum pernah ke Aceh. Pengin juga :)
ReplyDeletesama mak, saia jg kepengen =))
DeleteKuliner di Aceh bisa bikin saya naik berat badannya nih,, jadi pengin ke Aceh dan menikmati makanannya =p~
ReplyDeletemakannya berurutan mak biar ga ndut haha...
Deletelets go to Banda Aceh mak Tian...
makasi udah mampir....
wahhhhhh bikin ngilerrr makkkkk.... btw aku udah pernah makan mie aceh kopi aceh sama kue timpan.... nahhh biar afdol kirimkan ke bengkulu mak... nanti kita barter makanan khas bengkulu hiiihiii
ReplyDeletewah aku bukan orang Banda Aceh mak, aku hany pengagum kuliner khasnya...hmmmm ngiler juga neh, ak mupeng banget sama mie Aceh dan Ayam Tangkapnya :d
DeleteWaduuh luar biasa lengkap kap mak, saya belum pernah ke Aceh hiks :( padahal temen2 di sana banyak dan slalu tanya kapan ke sana. Tapi saya punya beberapa makanan Aceh Favorit mak, Mie Aceh, Es timun, dan Thimpan. Kalau Ayam Tangkap, suami selalu bawa pulang kalau tugas dari Aceh... apalagi kalau makan di tempat yaa... makin maknyuss kali yaaa
ReplyDeletesukses ya mak utk ngontestnya :)
waduh jadi tambah ngiler nih pada pamer udah makan mie aceh lah, ayam tangkap lah, thimpan lah... aku baru nyicip boh rom rom, seupit sama kembang loyang ....
DeleteWaksssss jadi lapar, makanan aceh mmg nikmat apalagi kalo ada campuran ganja nya dikit hehehe :-)
ReplyDeletesaya pernah mendengar kalau ganja bs digunakan untuk kebaikan seperti disayur misalnya, hanya saja saya tidak menemukan masakan Aceh yang menggunakan ganja di dalamnya.
DeleteTerima kasih sudah berkunjung
Terima kasih ya kunjungannya :)
ReplyDeleteDari sebanyak itu kuliner yg dijelaskan, aku baru nyobain mie aceh doank :((
ReplyDeletePadahal banyak yg lezat sepertinya :((
hmmm...mupeng ya pengen nyobain aneka kuliner di atas? lets go to Banda Aceh aja mak.... :)
Deletewah, keren banget tulisannya mak. Asli! Sampe bengong gini baru tau tiap makan sejarah detailnya spt itu. Tiap makanan tradisional/khas daerah masing-masing diramu dari budaya setempat. Kerenlah mak. Terima kasih sudah mampir sebelumnya mak ^ ^
ReplyDeleteMakasi mak. saya memang suka mempelajari budaya daerah mak, termasuk kuliner khasnya karena tiap daerah memang punya keunikan tersendiri. makasi mak sudah mampir...
Deletefiuh.............
ReplyDeletebersyukur banget ane mampir kemari tengah malem, alhamdulillah....
seandainya pagi, pasti bakalan kelaperan setengah mati nih wkwkwkwkk
komplit sist bahasanya, mulai dari makanan samapi minumannya, asli tertarik banget dengan sanger ^_^ hehehehe
hahhaha dasar si tukang makan. ayo, kapan kita ke Banda Aceh, ntar dirimu yg traktir semua menu di Atas hehe
Deletemakasi udah mampir yua;-)
Wowwww komplit plit banget artikel masakannya. Seneng dapat referensi berguna spt ini. Silakan berkunjung ke lapak sederhana saya yaaa mak :) Slm sukses selalu ...
ReplyDeleteTerima kasih mak, Alhamdulillah jika tulisan ini bermanfaat :). oke mak pasti mampir kelapakmu :d
Deletedari semua yang disebut, saya taunya cuma Mie Aceh :D
ReplyDeleteTapi dengan tulisan ini jadi banyak tau kan mak, ga cuma Mie Aceh doank :d
Deletewhhh kalo untuk orang sunda itu nama-nama masakannya aneh banget ya susah untuk di ucapkan haah
ReplyDeletetapi serius deh pemngen banget main ke aceh itu,
insya Allah deh kapan-kapan main, terutama pengen nyobain masakan-masakannya ;)]
terimakasih :D
iyagh, bikin pengen... =p~
Deletejadi pengen ke aceh , enak2 tuh makasih ya infonya
ReplyDeletehttp://nahlafashion.com/
(h)
ReplyDeletewah, Nambah pengetahuan tentang kuliner nusantara...
ReplyDeletemakasih bnyk mbak. jdi pngn ke banda aceh ;(
Belanja Online
Hehehehe sama tuh, saia juga pengen :)
DeleteUndangan Menjadi Peserta Lomba Review Website berhadiah 30 Juta.
ReplyDeleteSelamat Siang, setelah kami memperhatikan kualitas tulisan di Blog ini.
Kami akan senang sekali, jika Blog ini berkenan mengikuti Lomba review
Websitedari babastudio.
Untuk Lebih jelas dan detail mohon kunjungi http://www.babastudio.com/review2014
Salam
Baba Studio
jadi pengen kuliner masakan acehnya ;)
ReplyDeletevisit to http://mobildatsunbandung.com/
Wah enak-enak makanan di Aceh.. semoga wisata kuliner dan budaya di Indonesia makin maju
ReplyDeleteTulisan yang berguna untuk warga Aceh barat
ReplyDelete